Selasa, 19 Oktober 2010

Analisis Pasar Melalui E-commerce

Usaha yang menggunakan internet merupakan suatu usaha yang sangat unik, karena hanya dengan satu media, company dapat melakukan usaha/bisnis baik dengan sesama company (business to business/B2B) atau langsung berbisnis dengan konsumennya (business to customer/B2C). Mereka dapat melakukan promosi produk, melakukan tanya jawab antara produsen dan konsumen yang dilakukan secara aktif.
Manfaat dan Resiko bagi pelaku E-Commerce
Manfaat apa yang bisa diambil bila kita berbisnis dengan menggunakan E-Commerce ?
  • • Revenue stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
  • • Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
  • • Menurunkan biaya operasional (operating cost).
  • • Melebarkan jangkauan (global reach)
  • • Meningkatkan customer loyality.
  • • Meningkatkan supplier management.
  • • Memperpendek waktu produksi.
  • • Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Resiko yang mungkin terjadi bila berbisnis E-Commerce
Resiko E-Comerce dapat terjadi karena penyalahgunaan dan kegagalan sistem yang terjadi, terdiri atas :
  • • Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan, misal seseorang telah menghancurkan/ mengganti semua data finansial yang ada.
  • • Pencurian informasi rahasia yang berharga, misal pencurian terhadap kepemilikan teknologi, informasi pemasaran atau informasi yang berhubungan dengan kepentingana konsumen
  • • Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan peservice, misal gangguan yang bersifat nonteknis, seperti aliran listrik mati.
  • • Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak, misal seorang hacker berhasil membobol sistem perbankan dengan berhasil memindahkan sejumlah rekening orang lain ke dalam rekening peribadinya.
  • • Kehilangan kepercayaan dari para konsumen, misal seringnya terjadi gangguan pada jaringan yang menyebabkan akses gagal.
  • • Kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap transaksi bisnis, akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat.
Model Bisnis E-Commerce
Secara umum, Model E-Commerce diklasifikasikan menjadi:

1. Bussiness to Bussiness (B2B)
Yaitu penjualan produk / jasa antar company atau antar badan bisnis.
Karakteristik B2B
Karakteristik transaksi B2B pada umumnya :
  • • Penjualan barang / jasa dalam jumlah yang banyak atau borongan.
  • • Biasanya dengan harga yang khusus / lebih murah, karena pembelian dilakukan dengan jumlah banyak guna dijual kembali.
  • • Koneksi on-line antara vendor dengan pembeli.
Keuntungan B2B
Pencapaian kesempatan berkompetisi secara nyata :
  • • Produktivitas kerja yang besar dan postensial.
  • • Penghematan waktu dalam melakukan transaksi.
  • • Berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan (Proses yang cepat, transparan, dan harga yang lebih murah)
Pengurangan biaya atau pengeluaran :
  • • Cisco System ($ 3.5 billion dalam pengurangan biaya pada tahun 1998)
  • • DELL Computer Corporation (over $ 1.7 million/day)

Tantangan B2B
  • • Data cost OSS yang kuat berbasis accounting
  • • Transformasi paralel dari semua orang atau budaya dalam hal proses dan teknologi
  • • Pembaruan adalah hal yang sangat penting
  • • Perundangan pemerintah
  • • Proses perjanjian kerja sama
  • • Harga dan pembayaran

2. Bussiness to Customer (B2C)
Yaitu penjualan produk atau jasa antara company dengan konsumen.
Karakteristik B2C
  • • Penjualan secara eceran dari company/ badan bisnis langsung ke konsumen akhir
  • • Produk eceran yang sangat beraneka ragam
  • • Pembayaran secara on-line menggunakan kartu kredit
  • • Berbelanja dengan sangat mudah
  • • Usaha berpromosi dengan menggunakan penjualan silang antara produsen dengan konsumen atau dengan adanya potongan harga

Keuntungan B2C
Keuntungan bagi badan bisnis :
  • • Akses ke pasar global secara langsung
  • • Penghematan waktu dan tempat
  • • Pengurangan biaya yang sangat berarti
  • • Kesediaan penuh : 24 jam perhari dan 7 hari perminggu
Keuntungan bagi konsumen :
  • • Berbelanja secara on-line tidak sesulit dari apa yang biasa didapat di pasar tradisional
  • • Mudah dalam penggunaannya, tidak memerlukan kepandaian khusus
  • • Banyak pilihan yang didapat dengan mudah ditambah dengan kerahasiaan yang dijamin
  • • Product-on-demand ( apa yang anda perlukan akan anda dapatkan )
Tantangan B2C
  • • Transformasi Budaya dari tradisional ke on-line
  • • Memerlukan kepercayaan yang sangat tinggi
  • • Keterbatasan pembayaran (transaksi maksimum, keamanan dll)
  • • Sistem pengiriman

3. Goverment to Business, Goverment to Contomer, dan Goverment to Govemernet
Model gambar Goverment to Custumer dan Goverment to Business sama sahaja dengan apa yang di senaraikan dalam pembahasan B2B dan B2C diatas. Yang membedakan hanya pada G2C iaitu dimana pada G2C, pihak Goverment keuntungan bukan faktor utama dalam G2C tetapi lebih mementingkan perkhidmatan kepada masyarakat pada umumnya. Sedang pada G2B itu sama sahaja dengan pembahasan yang B2B.
Berada dalam arus gencarnya globalisasi, demokratisasi dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT) tidak dapat melepaskan kita dari tuntutan penerapan teknologi tersebut dalam meningkatkan service pemerintah kepada warganya. Salah satu sarana peningkatan service tersebut adalah electronic government (e-government).
Model-model pendapatan yang bisa diperoleh pada bisnis E-Commerce:
  • • Model eceran : penjualan secara langsung barang atau jasa
  • • Model berlangganan : pembayaran langsung akan informasi yang diperoleh
  • • Model beriklan : memasang banner atau iklan pada situs-situs terkenal
  • • Model Cybermall : kumpulan badan bisnis yang menawarkan berbagai barang dan jasa
  • • Model Intermediasi/ perantara : broker berbagai macam barang dan jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar